Senin, 17 Maret 2014

Makanan Khas Bengkulu

7 Masakan Khas Masyarakat Provinsi Bengkulu

sambal-tempoyak-khas-bengkulu
Sambal Tempoyak | foto : Indonesiabox.com
TPDC, BENGKULU – Setiap daerah yang berada di belahan bumi Nusantara  memiliki corak atau warna tersendiri. Menariknya, corak yang terbentuk itu bukan hanya dipandang dari satu sisi saja. Sisi yang dimaksud, salah satunya dari jenis masakan yang kemudian menjadi makanan khas suatu daerah. Dengan kata lain, dari jenis makanan khas itu, suatu daerah bisa dikenal oleh masyarakat luas.
Berikut adalah 7 macam makanan yang menjadi makanan khas masyarakat di Provinsi Bengkulu dan pernah dicoba oleh salah satu penulis di TintaPena.Com.
1. Pendap
Pendap merupakan salah satu makanan khas yang dikenal hampir sebagian besar masyarakat tiap kabupaten di Provinsi Bengkulu, apalagi jenis makanan ini pernah menjadi tema salah satu lagu yang dirilis dalam album lagu daerah Bengkulu sekitar tahun 1990-an.
Menurut pengusaha pendap di Kelurahan Pasar Bengkulu, Fatmawati yang dikutip dalam Kompasiana.com, pendap terbuat dari bumbu-bumbu yang beraneka ragam, seperti bawang putih, kencur, dan cabai giling.
Kemudian, bahan-bahan itu dicampur merata dengan parutan kelapa muda. Bumbu yang bercampur dengan parutan kelapa muda selanjutnya dibungkus
daun talas, dimasukkan sepotong ikan, lalu direbus selama 8 jam.
Dengan racikan bumbu dan bahan tersebut akhirnya pendap memiliki rasa pedas dan gurih, sehingga sangat pas untuk lauk makan nasi yang bisa meningkatkan selera makan seseorang.
2. Gulai Kemba’ang
Masakan tradisional khas daerah Bengkulu lainnya yakni gulai kemba’ang. Hanya saja masakan ini lebih dikenal masyarakat di wilayah Kabupaten Mukomuko, karena banyak versi mengatakan bahwa gulai kemba’ang berasal dari daerah itu. Gulai kemba’ang ini terbuat dari  iga sapi dan racikan beberapa jenis bumbu dan memiliki rasa yang gurih.
Dikutip dari Surat Kabar Harian Radar Utara, Sekdes Medan Jaya Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko, Rasidin mengatakan gulai kemba’ang ini merupakan salah satu masakan khas daerahnya. Gulai Kemba’ang merupakan salah satu menu spesial yang kerap dibuat pada bulan puasa ataupun lebaran.
Masakan itu sangat cocok disantap sehabis buka puasa ataupun sahur dan dapat membangkitkan nafsu makan yang menyantapnya.
3. Tempoyak
Meskipun banyak pendapat yang mengatakan Tempoyak bukan berasal dari Provinsi Bengkulu, tapi tempoyak sudah menjadi salah satu makanan khas seluruh etnis masyarakat Bengkulu.
Hanya saja tempoyak yang terbuat dari fermentasi durian (Durio zibethinus) memiliki keasaman dan aroma yang terkadang menyengat, sehingga aroma itu tidak terlalui disukai pengkonsumsinya. Maka dari itu tempoyak kerap dijadikan bumbu masakan.
Dikutip dari id.wikipedia.org, tempoyak diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah sebagai makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas dari Malaysia.
4. Lema
Jenis makanan ini memiliki beberapa kesamaan dengan tempoyak, yang mana Lema dibuat dengan proses fermentasi, tak ayal proses itu juga menyebabkan lema memiliki keasaman dan aroma yang cukup menyengat indra penciuman. Di Provinsi Bengkulu, lema sebagian besar hanya dikenal oleh masyarakat suku Rejang dan menjadi makanan khas masyarakat tersebut.
Menurut keterangan warga Turan Tingging kabupaten Lebong, Anton, lema terbuat dari adonan rebung (bambu muda) yang kemudian dicincang dan dicampur ikan yang hidup di air tawar. Selanjutnya adonan itu disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang dan ditutup rapat minimal tiga hari sebagai bentuk proses fermentasi.
Dikutip dari id.wikipedia.org, lema merupakan salah satu komoditi ekspor ke Jepang dengan kemasan kornet, meskipun banyak juga suku bangsa Rejang yang tidak mengetahui hal itu. Saat ini lema telah dijadikan makanan pengganti dan merupakan makanan favorit yang dikenal secara internasional di Jepang.
5. Kue Tat
Salah satu jenis masakan berupa kue yang terkenal di Provinsi Bengkulu adalah kue Tat. Yang mana kue ini merupakan salah satu kue khas Bengkulu, pada umumnya kue ini lebih kerap ditemui ditengah-tengah masyarakat saat perayaan seperti pernikahan ataupun hari raya besar umat Islam. Jangan membayangkan kue tat ini sama dengan kue tart yang biasa disajikan saat pesta ulang tahun zaman sekarang, karena memang berbeda.
Kue Tat ini terbuat dari campuran tepung gandum, gula pasir, telur ayam dan mentega. Menariknya, dalam pembuatan kue ini harus memiliki keterampilan khusus dan oleh orang yang berpengalaman, dalam artian pembuatannya tidaklah mudah karena adonan dari bahan campuran tersebut harus sesuai dengan takaran.
Dalam pembuatan kue ini biasanya ada yang berukuran besar dan ukuran kecil, yang besar berbentuk segi empat dan diatasnya dihiasi dengan parutan nenas ataupun kelapa dicampur gula merah yang bertujuan mempermanis penampilan dan menambah kenikmatan rasanya. Menurut cerita, kue ini merupakan makanan khas para raja di Bengkulu pada zamannya.
6. Bagar Hiu
Selanjutnya, resep makanan khas Bengkulu adalah Bagar Hiu. Seperti namanya makanan ini berbahan ikan Hiu, biasanya masyarakat menggunakan Hiu jenis punai ataupun Hiu tanduk karena aroma dari ikan Hiu jenis tersebut tidak terlalu amis dan kulitnya terbilang lembut ketimbang Hiu jenis lainnya.
Menurut keterangan warga Pasar Bengkulu, Erna, Bagar Hiu ini terbuat dari bahan daging ikan Hiu, ketumbar bulat, pala, cengkeh, kayu manis, asam jawa, lengkuas, cabai, bawang putih dan merah serta kelapa goreng yang bergungsi untuk mengentalkan masakan Bagar Hiu.
“Pada saat dibuat, ikan Hiu dipotong sesuai selera kemudian disiram jeruk nipis agar bau amisnya benar-benar hilang. Setelah itu  bawang merah dan putih ditumis sampai harum, lalu bumbu lainnya dan tambahkan sedikit air. Ketika mendidih tambahkan asam, tunggu hingga masak dan siap dihidangkan,” kata Linda.
7. Lepek Binti
Lepek Binti juga merupakan salah satu masakan tradisional khas Bengkulu. Lepek binti dalam pembuatannya yang perlu dihangatkan didalam bungkus daun pisang tersebut berbahan tepung ketan, garam, santan yang didalamnya diisi dengan gilingan daging sapi bercampur bumbu berupa santan, lengkuas dan daun salam.
Sekarang ini lepek binti tak jarang dibuat oleh masyarakat untuk menambah pendapatan ekonomi. Yang mana bagi pengrajin jenis makanan ini, setelah dibuat mereka menjualnya melalui berdagang keliling. Biasanya lepek binti ini kerap ditemuan ketika bulan puasa, yang manalepek ini juga merupakan salah satu menu dalam buka puasa. (**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar